Senin, 22 September 2008

Doa














1
BERAPA LAMA KITA
SEHARUSNYA BERDOA?







Bacaan : Lukas 11;9-10
Nats : Matius 6:33
Tujuan
· Mencapai doa yang efektif.
· Mencapai doa yang berkenan.

B
anyak orang berhenti berdoa sebelum waktunya. Yang terjadi pertanyaan adalah “Sampai kapan kita berdoa?”

1. Berdoa sampai terjalin komunikasi yang akrab dengan Tuhan.
Berdoalah seperti Musa berdoa (Kel. 33:12-14,15-23). Ia berdoa sampai terjalin komunikasi antara dirinya dan Tuhan. Orang Kristen sering berdoa, tetapi tidak terjalinkomunikasi. Hal tersebut seperti seseorang yang memutuskan pembicaraan saat bertelepon. Si penerima telepon belum jelas dengan maksudnya, tetapi ia sudah memutuskan pembicaraan.

2. Berdoa samapai menerima jaminan dari Allah bahwa Dia menjawab doa kita (Mark. 11:24).
Berdoalah sampai Anda merasakan adanya damai sejahtera dan menerimanya dengan iman, terlebih jika kita berdoa untuk orang


lain. Percaya pada waktu Tuhan karena Dia tidak pernah terlambat memberi pertolongan (Pkh. 3:11).
Jika doa kita belum segera terjawab, bersabarlah dan tetaplah bertekun dalam doa. Seperti janda dalam Lukas 18:1-8 dan Yesus yang juga berdoa berulang-ulang (Mark. 14:38; Mat. 26:44).
­­­­­­­­­­­­­­­
3. Berdoa selama satu jam
Ketika Yesus berada di Taman Getsemani, Dia meminta murid-murid-Nya berdoa selama satu jam (Mat. 26:40).
Seorang pendeta berkata, “Jika anda berdoa selama satu jam, sesuatu yang supranatural akan terjadi. Anda akan memulai memahami karakter dan maksud Allah dan mengalamai pengorapan yang belum pernah terjadi dalam hidup Anda.”
Jika Anda merasa sulit berdoa selama satu jam, mulailah dengan 15 menit lebih dulu. Setelah berhasil, Anda dapat terus menambahnya minimal satu jam setiap hari.
Diskusi
Kapan waktu yang baik untuk berdoa? (Mzm. 55:18).
Penerapan
Cobalah untuk berdoa selama seminggu. Minggu berikutnya, ceritakan pengalaman Anda! (Mzm. 55:23).
Ayat Hafalan

Markus 14:38








2
MENELADANI KEHIDUPAN
DOA PAULUS








Bacaan : Efesus 1:15-16
Nats : Kolose 1:3
Tujuan
· Meneladani pokok doa Paulus.
· Menjadikan kehidupan kita penuh dengan kemuliaan-Nya.

R
asul Paulus yang begitu mengasihi jemaat di Efesus sujud berdoa kepada Bapa supaya mereka di kuatkan oleh Roh Kudus. Dengan demikian, Kristus tinggal didalam hati mereka sehingga mereka semakin mengenal kasih-Nya, dan akhirnya menjadi serupa dengan-Nya.
Kerinduan Paulus juga menjadi kerinduan kita untuk menjadi serupa dengan Anak-Nya.
Kita akan mempelajari makna doa Paulus ketika mendoakan jemaat di Efesus, sehingga dapat meneladaninya dan memperoleh berkat rohani :

1. Dikuatkan dan diteguhkan oleh Roh Kudus (Ef. 3:16).
Paulus berdoa supaya mereka dikuatkan dan diteguhkan oleh Roh Kudus karena Ia adalah sumber kekuatan rohani.



Dalam Kisah Para Rasul 1:8, Yesus berjanji, “kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun di atas kamu”. Untuk itu, kita harus berdoa supaya kuasa dan kekuatan-Nya menjadi milik kita.
Nasehat : Tuhan memberikan Roh Allah yang perkasa kepada kita (1 Yoh. 4:4).

2. Kristus diam didalam hati kita dan kita berakar dalam kasih-Nya (Ef.3:17).
Paulus berdoa supaya Kristus senantiasa bertahta dan hidup dalam hati mereka. Dia yang menguasai seluruh pikiran, kehendak, dan perbuatan kita sehingga kita dapat hidup kekar di dalam kasih Allah karena iman kita kepada Kristus.
Nasehat : …kamu harus bertekun dalam iman,… jangan mau digeser dari pengharapan Injil (Kol. 1:23).

3. Memahami besarnya kasih Kristus (Ef.3:13-19a).
· Paulus berdoa supaya mereka dapat memahami betapa lebar, panjang, tinggi, dan dalamnya kasih Kristus yang melampaui segala pengetahuan.
· Kasih Yesus yang dilimpahkan kepada kita adalah kasih yang sulit diungkap dengan kata-kata manusia. Oleh karena itu, Paulus rindu kita semakin mengenal kasih Kristus sehingga kasih itu semakin bertumbuh.
Nasihat : Ingatlah selalu. kebaikan dan kasih-Nya (Ef. 2:1-8).

4. Memperoleh seluruh kepenuhan Allah (Ef. 3:19b).
· Paulus berdoa supaya mereka dipenuhi oleh kepenuhan Allah.
· Tujuan terakhir Paulus berdoa adalah agar mereka menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya, Yesus.
Nasihat : kita mencerminkan kemuliaan Tuhan (2 Kor. 3:18).





Diskusi
1. Pernahkah Anda berdoa memohon empat hal yang menjadi kerinduan Paulus di atas?
2. Pernahkah Anda menargetkan hidup Anda menjadi seperti Yesus?
3. Apa yang ingin Anda lakukan setelah merenungkan firman ini? Jadikan pokok-pokok doa Paulus sebagai bagian dari pergumulan doa kita!
Penerapan
Marilah kita meneladani kehidupan doa Paulus agar kita terus bertumbuh sampai nmenjadi sempurna seperti Yesus.
Ayat Hafalan

Efesus 3:16-19



















3
DOA NAPAS KEHIDUPAN
ORANG PERCAYA








Bacaan : Lukas 18:1
Nats : Kolose 4:2
Tujuan
· Memahami arti pentinya berdoa.
· Menjadikan doa sebagai napas kehidupan.
· Mempraktekkan doa dalam kehidupan setiap hari.

F
irman Tuahan ini menyadarkan kita akan arti penting doa bagi orang percaya. Sesungguhnya, doa adalah napas hidup orang percaya. Sebagai mana manusia tidak akan hidup kalau ia tidak bernapas, demikian juga orang percaya. Bila ia tidak berdoa berarti ia tidak “hidup”.
Masalahnya adalah mengapa kita sering tidak berdoa atau tidak memiliki kehidupan doa yang baik?

Ada dua hal penting berkaitan dengan doa:

1. Doa membutuhkan ketekunan (Rm. 12:12)
Oleh karena itu dibutuhkan latihan karena:
· Kita. sering kali dituntut untuk berdoa pada saat kita sebenarnya tidak ingin berdoa.

· Kita lebih tekun mengerjakan hal-hal yang rutin daripada berdoa
· Doa harus menjadi bagian yang tidak bisa dilupakan dan dipisahkan dari kehidupan orang percaya karena merupakan bukti ketergantungan kita kepada Allah.
2. Doa adalah pergumulan (Rm.15:30).
Kata bergumul dalam bahasa Yunani berarti bergulat. Pada saat bergulat itulah terjadi perjuangan antara hidup dan mati.
· Kita sering bersikap seperti para murid ketika mereka berada di Taman Getsemani. Mereka tidak tahan melawan godaan daging sehingga mereka tidak dapat berjaga-jaga dan berdoa selama satu jam (Mat. 26:40-41).
· Kita harus bergumul sampai memperoleh kemenangan, yaitu Tuhan menjawab doa kita.
Diskusi
1. Bagaimana tanggapan Anda terhadap doa? (Yak. 5: 16b, "Doa orang yang benar ...)
2. Pernahkah doa Anda dijawab Tuhan? Bila tidak pernah, periksa hal-hal di bawah ini:
· Kita salah berdoa (Yak. 4:3).
· Hidup tidak bijaksana (1 Ptr. 3: 7).
· Tidak ber balik dari jalan yang jahat (2 Taw. 7:14).
3. Apa yang sering menjadi penghalang sehingga Anda tidak dapat tekun berdoa?
· Merasa tidak lagi membutuhkan Tuhan.
Contoh: selagi kita diberkati, kita menjadi malas berdoa.
· Tidak mempunyai waktu untuk berdoa
· Sibuk dengan rutinitas (pekerjaan, pelayanan, dan lain-lain).
· Merasakan doa sebagai sesuatu yang menjenuhkan.
Doa tidak lagi menjadi cara untuk menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan, tetapi seolah-olah menjadi beban yang berat dan sekadar rutinitas.
Nasihat : bila Anda sulit untuk bertahan dalam doa, lakukankah doa bersama (misalnya : suami dengan istri).

4. Bagaimana kehidupan doa Anda selama ini?

5. Apa rencana Anda berikutnya agar memiliki kehidupan doa yang lebih baik?
· Rencanakan untuk belajar berdoa setiap hari dengan memiliki jam doa!
· Memiliki buku catatan doa untuk mencatat pokok-pokok doa (baik doa pribadi maupun doa syafaat)!
Penerapan
Milikilah tekad untuk hidup dalam doa karena doa adalah napas hidup orang percaya.
Ayat Hafalan

Yakobus 5:16b



















4
PERMOHONAN
PALING SULIT DIDOAKAN








Bacaan : Matius 26:1-2,39
Nats : Yohanes 18:11
Tujuan
· Meneladani ketaatan Yesus.
· Memiliki sikap berserah "Kehendak-Mulah yang terjadi".


Y
esus harus meminum cawan penderitaan dan kematian-Nya. Dia telah ditetapkan mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Untuk itu, Dia harus mengalami kesengsaraan dan penderitaan yang mengerikan. Dia tidak saja harus mengalami kematian jasmani-Nya, tetapi Dia juga dipisahkan dari Bapa-Nya. Dia telah dikorbankan bagi manusia yang berdosa (2 Kor. 5:21). Apakah buktinya bahwa Yesus terpisahkan dari Bapa? (Ajaklah jemaat berdialog dan baca Mrk. 15: 33-34).
Saat harus menghadapi semua penderitaan-Nya, Yesus memang mengajukan doa permohonan, "Biarlah cawan ini lalu dari-Ku". Akan
tetapi, Yesus tidak mengikuti kehendak-Nya sendiri. Dia taat pada kehendak Bapa-Nya.
Jika kita mengalami kesulitan dalam kehidupan kita, dapatkah kita selalu berkata, "Kehendak-Mulah Yang terjadi"? Kita sering merasa


keberatan untuk menaati kehendak Bapa, padahal kehendak-Nya indah bagi hidup kita.
Tiga kunci agar kita dapat berdoa "KehendakMulah yang terjadi":

1. Berserah diri (Mat. 26: 38).
· Untuk mendoakan permohonan ini, kita harus berserah dengan segenap jiwa.
· "Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya", bahkan salinan Yang lebih jelas menyebutkan "jiwaku hancur karena sedih, sehingga akan mati rasanya".
Nasihat : tanpa penyerahan diri Yang total, kita pasti gagal melakukannya. Kita tidak akan dapat menaati kehendak Bapa.

2. Mematikan kehendak (Luk. 22:42).
· Untuk mendoakan permohonan ini, kita perlu menyerahkan seluruh kehendak kita.
· Bukanlah kehendakku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.
Nasihat : kita seringkah merasa sulit merelakan kehendak kita tanpa menyalibkan diri. Jika kita tetap bersikap demikian, maka kita pasti gagal menaati kehendak-Nya.

3. Perlu dedikasi yang tinggi (Mat. 26:40-44).
· Untuk mendoakan permohonan ini diperlukan dedikasi yang tinggi ketika yang lain gagal (... dan mendapatkan mereka sedang tidur).
· Apa yang Yesus lakukan ketika para murid-Nya gagal (tertidur)? Dia terus berdoa sampai tiga kali.
Nasihat : Tuhan memberikan teladan kepada kita agar tetap tinggal dalam iman yang sungguh-sungguh kepada Bapa.
Diskusi
1. Pernahkah Anda menolak kehendaknya.
2. Apa akibatnya bila kita tidak menaati kehendak-Nya? Baca kisah Yunus dalam kitab Yunus 1.

Penerapan
Mari kita menaati kehendak-Nya karena kehendak Tuhan adalah indah, baik, dan sempurna.
Ayat Hafalan

1 Tesalonika 2:12







































Iman













5
Sikap Percaya
Yang benar








Bacaan : Yesaya 7:9b (Jika …)
Nats : 2 Timotius 2:12
Tujuan
· Belajar percaya sepenuhnya.
· Menjadi orang yang beriman teguh.

R
asul Paulus mengetahui kepada siapa ia percaya la merelakan semua miliknya bagi Tuhan. Sebagai orang percaya, kita harus memiliki sikap percaya yang benar sehingga kita tidak menjadi orang percaya yang tidak percaya. Hanya kepada Dia kita percaya.

Bagaimana sikap percaya yang benar itu?

1. Tidak bersandar pada pengertian sendiri (Ams..3:5).
Kita harus bersandar pada kebenaran firman Tuhan meskipun tampaknya berbed a sekali dengan kenyataan kita inginkan.
Nasihat : jangan berbantah-bantahan dengan kebenaran Allah.
Contoh: Paulus (Kis. 16: 6-7).

2. Melakukan yang baik (Mzm.37:3).
Setia melakukan hal yang baik dan tidak bertindak menurut keinginan daging.

Nasihat : jangan ada sedikit pun niat jahat muncul dari hati kita.
Contoh : bersabar dan bertekunlah (Mzm. 37:7-9)
3. Percaya setiap waktu (Mzm.62:9).
Kita harus percaya kepada Tuhan setiap waktu, bahkan selamanya.
Nasihat : berserulah kepada-Nya Dia pasti memberi pertolongan.
Contoh : pada saat yang paling krisis pun tetap percaya (Mrk. 4:37-39).
4. Dalam keadaan tertekan dan menyatakan kuasa dan kasih-Nya. Dia sanggup melepaskan dan membebaskan kita.
Nasihat : Tuhan Mahadahsyat dan Maha Kuasa.
Contoh : Daud (1 Sam. 17:45-47)
Diskusi
1. Sudahkah kita memiliki sikap percaya yang benar? Bila belum, apa yang harus kita lakukan? Bertobat seperti Tomas (Yoh. 20: 27-28).
2. Apa yang kita dapatkan bila kita memiliki sikap, yang benar? Diberi kelimpahan (Ams.28:25b).
Penerapan
Janganlah ada sedikit pun keraguan, tetapi percayalah kepada-Nya dengan segenap hati dan milikilah sikap percaya yang benar
(Mzm. 26: lb).
Ayat Hafalan

Yesaya 7:9b











6

BERTEKUN








Bacaan : Ibrani 12:1-3
Nats : Ibrani 10:36
Tujuan
· Mengerti arti penting bertekun.
· Belajar bertekun supaya berhasil.


T
uhan menghendaki kita bertekun karena hidup di dunia ini penuh dengan persoalan dan tantangan. Kita akan gagal menghadapi pergumulan dan berjuang meraih keberhasilan bila kita tidak bertekun.
Berilah contoh tentang ketekunan dalam kehidupan, misalnya: ketekunan dalam karier, studi, atau pelayanan.

Tiga teladan orang percaya yang bertekun:

1. Bertekun dalam iman (Kol 1:23).
Nuh bertekun dalam iman, sehingga ia bersedia mempersiapkan bahtera (lbr. 11: 7).
Hasilnya : Nuh dan seisi rumahnya selamat (Kej. 7:7).
Nasihat : memperoleh upah dari Tuhan (lbr. 10:3)

2. Bertekun dalam kesalehan (Ayb. 2:3,9).
Dalam mengalami pencobaan yang sangat berat, Ayub tetap bertekun dalam kesalehan. Ketekunannya ini dibuktikan dengan sikap yang tetap takut kepada Allah dan menjauhi kejahatan. Ayub tidak bersunguh sunguh dan tidak berdosa dengan bibirnya, tetapi ia tetap percaya dan mengasihi Allah.
Hasilnya : ia dipulihkan dan diberkati Allah (Ayb. 42:12-17).
Nasihat : memperoleh apa yang disediakan Allah (Yak. 5: 11).

3. Bertekun dalam menanti kedatangan Tuhan (Why. 3: 10).
jemaat Filadelfia hidup kudus menurut firman Tuhan dan tidak menyangkal
nama-Nya (Why. 3:8).
Hasilnya : memperoleh hidup kekal (Why. 3:12).
Nasihat : Dia segera datang (Why. 3: 11).
Diskusi
Apa akibatnya bila kita tidak memiliki ketekunan? Gagal menerima janji Allah (lbr. 10: 36).
Penerapan
Tetaplah bertekun dan tinggal di dalam Dia. Tuhan telah menyediakan upah yang besar bagi orang yang bersedia taat.
Ayat Hafalan

Yakobus 5:11







7
Jangan takut









Bacaan : Mazmur 9l:5-7
Nats : Yesaya 41: 10
Tujuan
· Tuhan ingin mengangkat ketakutan kita.
· Percayalah kepada Tuhan karena tidak ada sesuatu pun yang dapat membuat kita takut.


K
etakutan sering melanda kehidupan manusia termasuk kita orang percaya yang telah menerima banyak janji Allah. Kita terkadang merasa Tuhan begitu cepat menolong kita, tetapi kita kadang juga merasa Tuhan begitu lambat menjawab doa kita. Hal ini menimbulkan rasa takut yang mendalam di hati kita. Sesuguhnya, Tuhan tidak menghendaki kita hidup dalam ketakutan.

Hal-hal yang sering menyebabkan kita merasa takut :

1. Sesuatu yang tidak terduga (Luk. 1: 26-30).
· Hidup Maria tiba-tiba harus berubah.
· Kita sering tidak siap menghadapi perubahan-perubahan hidup karena kehendak Allah sehingga kita merasa takut.

Nasihat : janganlah takut karena rancangan Tuhan adalah rancangan yang penuh pengharapan (Yer. 29: 11).

2. Sesuatu yang membuat cita-cita kita hilang (Mat.1:18-20).
Yusuf tidak takut kepada malaikat Tuhan, tetapi ia takut kehilangan Maria dan rencananya.
Kita sering merasa takut mengambil risiko dalam menghadapi persoalan meskipun itu adalah kehendak Tuhan. Seperti Yusuf, ketika menghadapi persoalan besar itu ia ingin menceraikan Maria secara diam-diam.
Nasihat : bila kita bersedia menaati kehendak-Nya, kita akan mendapatkan lebih dari yang kita cita-citakan. Seperti Yusuf, ia tidak kehilangan Maria (Mat. :24).

3. Sesuatu yang dahsyat dari pernyataan Allah (Luk.2:8-11).
Para gembala merasa ketakutan saat kemuliaan Allah meliputi mereka. Kita sering merasa takut saat pernyataan Allah dinyatakan dalam kehidupan kita.Hal itu terjadi karena pernyataan Allah tersebut tidak sesuai dengan pikiran dan kehendak kita. Namun, satu hal yang pasti, dalam setiap pernyataan Allah selalu ada kabar baik karena Dia mengasihi kita.
Nasihat : mendatangkan kebaikan bagi kita (Rm.8:281.
Diskusi
1 . Bila kita sepenuhnya menaati kehendak-Nya, perlukah kita merasa takut menghadapi segala sesuatu? Tidak, karena Tuhan berjanji menolong kita (Yes. 41:13).
2. Apa janji Tuhan bagi kita supaya kita tidak hidup dalam ketakutan? Roh yang perkasa diberikan kepada kita (2 Tim. 1: 7; 1 Yoh. 4:4).
Penerapan
Ingatlah selalu janji Tuhan bahwa Dia akan memberikan Roh-Nya yang perkasa kepada kita. Hendaklah kita hidup menurut kehendak-Nya, sehingga tidak ada sesuatu pun yang dapat menakutkan kita karena rencana-Nya indah bagi kehidupan kita.
Ayat Hafalan

Yesaya 41: 10

































8
Jangan
Tinggal dia!








Bacaan : Yohanes 6:37-40
Nats : Yohanes 6:66

Tujuan
· Mengingatkan kita akan kasih dan anugerah-Nya.
· Kita tetap setia kepada-Nya.


D
ari ayat firman Tuhan yang kita baca ini, ternyata banyak orang yang telah menjadi murid Yesus undur dan tidak lagi mengikuti Dia. Padalah Dia datang untuk memberikan hidup dan segala kelimpahan-Nya. Sebagai orang yang telah mengikut Tuhan, janganlah ada diantara kita yang menjadi hilang dan binasa.

Tiga penyebab yang sering menjadikan orang undur dan meninggalkan Yesus:
1. Harta kekayaan (Mrk. 10: 17-22).
Banyak orang bersikap seperti orang kaya ini. Mereka lebih mengasihi harta kekayaannya daripada mengasihi Yesus dengan menaati perintah-Nya.
Harta menjadi penghalang sehingga orang kaya itu tidak dapat mengikuti Yesus. Ia bahkan pergi meninggalkan-Nya.

Kita sering tahan menghadapi pergumulan dalam kekurangan, tetapi tidak tahan uji dalam kelimpahan.
Nasihat : keselamatan lebih berharga daripada harta duniawi dan Yesuslah sumber berkat kita (Mrk. 8:36).
2. Kehidupan duniawi (Luk. 15:11-13).
Banyak orang bersikap seperti si bungsu ini. Ia lebih suka pergi jauh untuk hidup berfoya-foya dari pada hidup bersama Bapa-Nya.
Kehidupan duniawi membuat persekutuannya dengan Tuhan hilang sehingga ia pun jatuh dalam pencobaan hidup.
Sebagai orang yang telah diberkati Tuhan, kita sering kembali ke dalam kehidupan duniawi dan meninggalkan Tuhan.
Nasihat : supaya hidup kita diberkati, kita harus lebih giat melayani dan lebih erat bersekutu dengan Tuhan (1 Kor. 15:58).
3. Pencobaan (Mrk. 14:48-50).
Betapa banyak orang yang lari meninggalkan Yesus saat mereka mengalami penganiayaan seperti para murid. Penderitaan yang berat menjadikan orang undur dari iman dan meninggalkan Yesus.
Nasihat : kita akan melihat kuasa-Nya (Rm. 8:3537), kasih-Nya, dan kemuliaan-Nya (Kis. 11: 19-21).
Diskusi
1. Adakah disekeliling kita orang yang meninggalkan Yesus karena ketiga hal di atas?
2. Apakah kunci agar kita dapat bertahan sampai akhir tanpa pernah meninggalkan Yesus? Setia.
Penerapan
Bertekunlah, ada upah besar yang menanti kita. Hendaknya kita setia sampai akhir (fbr. 10: 35-39).
Ayat Hafalan

Ibrani 10: 39

Tidak ada komentar: