Kamis, 11 September 2008

MELAWAN GELOMBANG MENERJANG BADAI


Hari Masih gelap gulita kala emmanuel terbangun dari tidurnya,jam menunjukkan pukul 03.30 wib,Bergegas saya bangun dan berdoa serta saat teduh dan setelah itu saya membangunkan istri untuk mengajak berdoa.Pagi itu pukul 04.00 wib mempersiapkan makanan yang akan dibawa menjadi bekal di tempat bekerja.,sekitar pukul 05.00 saya sudah berangkat bersama istri bertemankan motor kesayangan hasil keringat kami,istriku mengajar di sekolah IPEKA daerah Pluit sedangkan saya di sekolah Tunas Bangsa daerah sunter,kadang - kadang saya mengantarkan istri ke Pluit baru ke Sunter.Kadang kami melewati lobang - lobang,banjir,menghadapi Hujan,Debu, melawan Bis yang kebut - kebutan.
Toh ,meski begitu emmanuel tetap berangkat ke tempat mengajarnya di daerah Sunter, karena panggilan Pelayanan inilah saya harus menempuh perjalanan sejauh Kurang lebih 100 Km Pulang Pergi...apalagi kalau macer,rasanya terasa di pukulin satu kampung badanku.Puji Tuhan semua saya lalui dengan kekuatan dari Tuhan,kalau kekauatan sendiri pasti saya tidak mampu melewatinya.Hanya Firman Tuhan yang tetap mensupport saya di :
Yesaya 58 : 11
Tuhan akan menuntun emmanuel dan istri serta misaella senantiasa dan akan memuaskan hati kami di tanah yang kering,dan akan memperbaharui kekauatan kami;kami akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.

Tidak ada komentar: