Minggu, 23 November 2008

Cara Bijak Atur Uang Ala Raja Salomo

Mungkin investor terbaik yang pernah dikenal dunia adalah Raja Salomo. Ratu Sheba menyebutkan bahwa apapun yang disentuhnya mendatangkan kemakmuran. Kelihatannya masuk akal, seAndainya Anda dapat mengumpulkan nasihat investasi Salomo maka persentase keuntungan Anda pun dapat bertambah. Beruntung, Salomo banyak berbicara tentang filosofi keuangan-nya sebagaimana hal lain dalam hidupnya.
Tuhan mengatakan pada Salomo bahwa ia akan memberkatinya dengan kekayaan, kehormatan dan kebijaksanaan. Selama berabad-abad ia dicatat sebagai orang yang paling bijaksana yang pernah hidup. (Anda dapat membaca mengenai Salomo dalam kitab Pengkhotbah dan Amsal.)

Prinsip Investasi #1: DIVERSIFIKASI

Salomo menulis, berikanlah bagianmu pada tujuh bahkan delapan, karena kamu tidak tahu kemalangan apa yang akan terjadi di atas bumi (Pengkhotbah 11:2).

Bagi kekayaan Anda (investasi uang) dalam tujuh bagian dan jangan menaruh resiko hanya pada satu tempat. Diversifikasi (pengelompokan/pembagian) perlu dilakukan tanpa memAndang umur, pendapatan, kerangka waktu, atau kepribadian seseorang. Jika tabungan Anda bertambah, pembagiannya pun harus bertambah pula. Diversifikasi tidak menjamin kesuksesan namun dapat mengurangi resiko. Tanamkan uang Anda dalam berbagai bentuk investasi: obligasi, saham asing atau domestik, real estate. Perusahaan pengelola dana ('Mutual Fund') menawarkan beragam diversifikasi hanya dalam satu jenis pengelolaan dana. Selain itu investasikan dalam beberapa jenis pengelolaan dana: baik kecil, menengah dan besar, pada pasar modal, pendapatan meningkat atau pendapatan tetap dll.

Prinsip Investasi #2: ETIKA BERINVESTASI

Nasihat Salomo, Kesimpulan dari segala yang didengar adalah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya, karena ini adalah kewajiban setiap orang (Pengkhotbah 12:13).

Ini merupakan nasihat yang baik untuk semua orang, terlebih orang Kristen. Tanyakan pada diri Anda, apakah hal yang akan kukerjakan menyenangkan Tuhan? Jika tidak, jauhilah - seberapapun besar keuntungan yang akan diperoleh.

Ada banyak investasi yang memberikan keuntungan tinggi dengan resiko kecil ataupun tanpa resiko. Masalahnya adalah investasi tersebut memanfaatkan kelemahan pihak lain. Orang-orang Kristen harus mempertimbangkan lebih dalam jika akan berinvestasi di perusahaan pengelola dana yang tidak memiliki etika sosial. Sulit untuk mewujudkan hal tersebut, terutama bila diterapkan dalam perusahaan pengelola dana karena investasinya berupa persentase kepemilikan. Sebuah laporan berkala bernama Social Investment Forum mencatat perusahaan-perusahaan pengelola dana yang memperjuangkan nilai-nilai Kristen-Judeo dalam kegiatannya. Anda dapat juga mencari dalam terbitan Sound Mind Investing. Barangkali cara yang lebih efektif untuk menyatakan ketidak-setujuan Anda adalah dengan memboikot produk-produknya.

Prinsip Investasi #3: PENASIHAT YANG BAIK

Hal ini perlu guna perencanaan yang baik. Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak (Amsal 15:22). Dapatkan rekomendasi yang baik melalui penasihat investasi dan perencana keuangan. (Seringkali orang Kristen tidak memberikan penilaian yang jujur tentang kemampuan seseorang, dan tidak mau memberitakan laporan yang jelek. Inilah ketidak-jujuran) Gunakan lebih dari satu penasihat setiap saat, masukkan juga pasangan Anda. Katakan Anda menghendaki kejujuran mereka sebagaimana mereka pun mengharapkannya dari Anda.
Sumber : Christian Answer/VM

Tidak ada komentar: