Minggu, 23 November 2008

Belanja Pintar Kala Berkat Melimpah

Pada hari-hari mendekati akhir tahun seperti ini, bersamaan dengan hari raya besar seperti lebaran dan natal, pastinya ada tambahan pemasukan baik berupa bonus akhir tahun maupun tunjangan hari raya. Namun seringkali berkat yang kita peroleh rasanya seperti air ditangan kita, tanpa terasa tiba-tiba semua uang telah lenyap untuk beli ini dan itu.
Musuh yang paling sulit kita hadapi adalah musuh yang tidak kita sadari keberadaannya. Nah, musuh yang satu ini banyak kali sulit dihadapi, karena banyak orang tidak menyadari bahwa hal itu membuat mereka tidak dapat menjadi pengelola yang baik dari berkat Tuhan. Musuh itu namanya adalah ‘Hidup Konsuntif.'
Hari raya besar dan juga akhir tahun, marak yang namanya diskon di gelar oleh berbagai pusat berbelanjaan. Jadi, jika Anda ingin menang atas gaya hidup konsuntif ini, beberapa hal berikut harus Anda perhatikan:
Ø Mengetahui apa yang ingin Anda beli sebelum pergi berbelanja
Seorang pembeli bijaksana akan membuat daftar belanjaaannya sebelum dia pergi kepusat perbelanjaan. Daftar memastikan Anda tidak melakukan pembelian sesuatu yang diluar rencana Anda.
Ø Ukur uang yang Anda pergunakan dengan waktu untuk memperolehnya.
Ketika membeli suatu barang, ukur harga barang tersebut dengan berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk menghasilkan uang sejumlah tersebut. Misalnya jika Anda bekerja dengan upah 20.000 rupiah per hari, artinya jika Anda membayar sebuah sepatu seharga 500.000 rupiah artinya telah memakai hasil kerja Anda selama 25 hari. Apakah sepatu itu cukup sebanding dengan jerih payah yang Anda luangkan selama 25 hari, kembali semua pertimbangan ada pada diri Anda.
Ø Katakan tidak pada merek
Banyak orang menaruh prestice pada merek tertentu, padahal mereka membayar terlalu mahal hanya untuk sebuah logo. Jika kualitasnya memang sebanding dengan harganya, tentu tidak mengapa. Tapi jika mahal, namun kualitas tak sebanding, untuk apa Anda membayar mahal?
Ø Bandingkan sebelum Anda membeli.
Ketika Anda ingin membeli suatu barang, jangan putuskan memilih barang pertama yang Anda temui sebelum Anda membandingkannya dengan merek lain atau di toko yang lain. Dengan membandingkan kita bisa tahu apakah harga yang ditawarkan pada kita itu cukup beralasan atau tidak.
•Ø Mambawa uang tunai sesedikit mungkin
Membawa uang secukupnya untuk membeli barang yang telah Anda anggarkan adalah cara yang sangat baik untuk menghindari membeli barang-barang yang Anda inginkan namun belum tentu Anda butuhkan.
Hal penting yang perlu diingat dalam menangani keuangan pribadi Anda adalah bahwa kita ini hanyalah pengelola dari apa yang dipercayakan Tuhan. Dengan demikian setiap pengeluaran Anda haruslah dapat Anda pertanggung jawabkan dihadapan Tuhan. Amsal 25:28 berkata, "Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya." Untuk itu pengendalian diri, dan juga pengaturan keuang yang baik serta mengucap syukur untuk berkat Tuhan yang telah ia percayakan adalah cara terbaik dalam menikmati berkat Tuhan.Sumber : All About Money, Yayasan Andi

Apakah Ada Hutang Baik Dan Hutang Buruk ?

Alkisah, ada kontes membuat gajah menangis. Peserta pertama, pawang gajah dari India, memainkan seruling dengan lagu yang terdengar sangat memilukan hati. Sayang sekali, gajah tidak bergeming. Peserta kedua datang dari Afrika tengah, membawakan tari-tarian tradisional yang menyayat sukma. Namun... sang gajah tetap tegar! Peserta ketiga dari Indonesia. Lho kok yang datang ekonom? Si ekonom segera mendekat ke telinga gajah dan membisikkan sesuatu. Dan ..... sang gajah pun menangis tersedu-sedu.
Apa sih yang dibisikkan? Sederhana saja kok: "...Hutang Indonesia lebih dari seribu trilyun rupiah...." Weleh-weleh, pantesan si gajah terharu-biru. Hutang memang bisa mendatangkan petaka tragis. Hutang berlebihan bukan hanya berbahaya bagi negara. Bagi perorangan pun hutang yang bertumpuk bisa menyebabkan bencana. Keinginan untuk hidup enak sesaat sering membuat orang mengabaikan dampak jangka panjang. Jalan pintas pun ditempuh: Berhutang. Di kota besar seperti Jakarta, tekanan berhutang lebih gencar. Tak heran banyak pengamen melantunkan lagu ibu kota memang lebih kejam dari ibu tiri.
Pasalnya, pola hidup mewah cenderung dianggap menjadi ukuran kesuksesan seseorang. Gambaran orang sukses sudah salah arah ke arah materialistis, bukan lagi orang yang dapat mencapai cita atau keinginan yang besar dengan jalan berusaha keras, jujur tanpa merugikan orang lain. Pola pikir bahwa kepemilikan barang mewah menjadikan orang disegani, dapat merusak tatanan keuangan keluarga. Berhutang untuk kemewahan seperti mobil mewah mengakibatkan kita menanggung bukan hanya beban bunga yang besar, tapi juga biaya perawatan bulanan yang sangat tinggi. Tambahan pula, nilai barang seperti ini biasanya akan mengalami penurunan drastis, bisa mencapai 20-30% per tahun. Oleh karena itu sedapat mungkin jangan mudah terperangkap pola gaya hidup berlebihan yang akan memaksa kita untuk berhutang.
Malu bertanya, sesat berhutang
Jadi, tidak boleh berhutang nih? Jangan kerburu menyimpulkan gitu dong, ceritanya belum selesai Bung! Keterbatasan penghasilan bulanan keluarga sering membuat hutang menjadi alternatif sumber pendanaan. Akan tetapi hutang yang diambil haruslah sejalan dengan tujuan masa depan yang telah direncanakan semula.
Tidak semua hutang sama. Ada hutang baik dan ada hutang buruk. Hutang baik adalah hutang yang digunakan untuk mengembangkan aset produktif (aset yang akan menghasilkan pendapatan di masa depan). Pendapatan dari aset produktif ini cukup untuk membayar hutang. Misal saja hutang untuk membeli ruko yang selanjutnya memberikan pemasukan sewa adalah hutang baik. Sebaliknya hutang digunakan untuk memuaskan keinginan meningkatkan gaya hidup dengan membeli aset non produktif seperti mobil mewah adalah termasuk hutang buruk. Hutang ini biasanya selain berbunga tinggi (baik secara nyata maupun terselubung) juga mengakibatkan peningkatan pengeluaran bulanan akibat. Jadi, berhutang boleh saja asalkan hutang itu termasuk hutang baik. Hutang yang tabu adalah hutang buruk.
Agar tidak terjebak ke dalam keputusan berhutang yang keliru, ada minimal tiga pertanyaan kunci yang perlu diajukan sebelum memutuskan berhutang: (1) Untuk apa hutang tersebut digunakan?; (2) Berapa besar hutang yang ingin dan mampu Anda ambil?; (3) Bagaimana hutang itu bisa dilunasi dalam keadaan darurat?
Pertanyaan pertama adalah untuk memeriksa kesesuaian antara keputusan hutang yang akan anda buat dan berbagai tujuan masa depan yang telah ditetapkan. Dalam mengambil keputusan untuk berhutang harus dilihat kebutuhan serta kegunaan dari barang atau aset yang akan dibeli dengan hutang. Keputusan berhutang tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap kelangsungan arus kas, dapat merusak tatanan keuangan. Pembayaran cicilan bulanan tetap disarankan tidak melebihi rasio pembayaran hutang yang tercakup di pertanyaan kedua.
Pertanyaan kedua bertujuan untuk memeriksa kondisi keuangan melalui besaran rasio pembayaran hutang. Angka yang dianjurkan sebagai batas atas dari rasio ini adalah 30%. Artinya adalah bila pendapatan bersih Anda sebesar 5 juta rupiah per bulan maka batas pembayaran cicilan hutang per bulan yang dianggap bijak adalah tidak lebih dari 1,5 juta rupiah.
Berhutang dalam batas wajar menunjukkan bahwa kita telah menganggarkan dana untuk kebutuhan dasar keluarga seperti belanja bulanan, dana darurat, dana pendidikan anak dan dana pensiun. Keempat pos tersebut merupakan prioritas yang harus terpenuhi. Penetapan pembayaran cicilan hutang tiap bulannya sebagai prioritas terakhir dalam perencanaan pengeluaran akan mendorong kita untuk berinvestasi lebih banyak untuk tujuan yang menjadi prioritas utama di masa depan.
Pertanyaan ketiga adalah untuk mengantisipasi keadaan darurat. Ada keadaan darurat yang dampaknya permanen, seperti risiko meninggal dunia dari pencari nafkah utama, ada pula yang sementara, misalnya musibah sakit atau kecelakaan. Telah disebutkan sebelumnya bahwa batas dari pembayaran cicilan yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 30% penghasilan bersih bulanan. Namun perlu diperhatikan agar batas 30% ini jangan digunakan seluruhnya untuk kebutuhan yang terlihat sekarang. Sisakan sebagian untuk keperluan mendadak seperti biaya berobat. Bila tidak diantisipasi, kebutuhan mendadak bisa menjadi sangat memberatkan keuangan keluarga.
Kartu kredit dan pinjaman personal tanpa agunan bisa menjadi alternatif untuk pembiayaan tak terduga. Untuk kebutuhan yang sangat mendesak, dapat juga digunakan jasa penggadaian. Lewat jasa ini dapat diperoleh uang secara cepat tanpa dikenakan bunga bila Anda melunasinya dalam tempo tertentu misalnya dua minggu.
Hutang adalah ibarat pedang bermata dua. Agar tidak tersayat mata tajam pedang itu, perlu diingat aturan sederhana ini: Hindarilah hutang untuk memenuhi keinginan konsumtif dan justru membuat aset menyusut. Berhutanglah untuk berinvestasi yang akan membuat kekayaan bersih kita tumbuh berkembang. Dan ... sang gajah pun kembali tersenyum ceria.Sumber : blog.keuanganpribadi.com/VM

Hidup Ala Millionare, Bebas Stress dan Bahagia

Apakah ini gambaran hidup bahagia impian Anda? Pengsiun dini, memiliki kekayaan, dan mempunyai banyak uang untuk dipergunakan untuk berbagai hal yang berguna. Anda pemberi pinjaman dan bukannya berhutang, memiliki berbagai investasi yang terus bertumbuh, dan memiliki kesehatan yang prima.
Itu adalah kehidupan para millionare yang di impikan oleh banyak orang. Namun, sebagai calon millionare, apakah Anda tahu bagaimana gaya hidup mereka? Ini adalah kesimpulan yang ditulis oleh Thomas Stanley dan William Danko dalam buku mereka The Millionaire Next Door berdasarkan penelitian mereka atas orang-orang kaya.
Mereka hidup dibawah kemampuan mereka
Mereka menggunakan uang, waktu luang, dan tenaga mereka untuk menambah kekayaan mereka.
Mereka lebih suka mencapai kemandirian financial dari pada memamerkan/menarik perhatian orang ke status sosial mereka.
Orangtua mereka tidak memberi mereka uang secara bebas ataupun sering.
Anak-anak mereka biasanya akan menjadi anak-anak yang mandiri.
Mereka terampil dalam menangkap peluang bisnis.
Mereka tidak sembarangan dalam memilih pekerjaan; Pekerjaan yang dipilih berdasarkan ketrampilan dan bakat mereka dan yang bisa membangun kemakmuran.
Orang-orang ini adalah orang yang sederhana. Gaya hidup mereka bukan gaya hidup yang boros. Mereka biasanya hidup secara hemat. Yang merupakan ciri khas jutawan adalah kesediaan untuk melepaskan status sosial dan sebaliknya berinvestasi demi terjamin secara finansial. Mereka adalah orang-orang yang paling efesien dan kreatif.
Para millionare ini telah belajar kebenaran yang sangat penting: tidak ada yang lebih berharga dari pada kerja keras, menabung dalam jumlah besar, dan hidup jauh dibawah kemampuan.
Dalam kebudayaan saat ini, membeli karena mengikuti keinginan hati itu sangat dominan. Dulu, orang harus memberi uang muka, mengangsur cicilannya sampai lunas baru menerima barangnya. Namun sekarang dengan adanya kredit lunak, banyak orang membeli barang dengan cara kredit. Tanpa disadari, kehidupannya sudah terlilit hutang. Beli sekarang, pikir belakangan. Beli sekarang, urus pembayarannya belakangan. Hidup hari ini, dan kesusahan esok untuk esok. Hasilnya adalah kehidupan yang strees karena gaya hidup yang tinggi dan tumpukan hutang.
Hidup diatas kemampuan Anda akan membuahkan stress yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan Anda, emosi Anda, perkawinan Anda, dan kehidupan financial Anda. Hidup sesuai kemampuan Anda mengurangi stress, membuat Anda hidup dalam kedamaian baik bagi tubuh, jiwa dan roh Anda.Sumber : Debt Free, Frank Damazio/VM

5 Kebiasaan Keuangan Yang Baik

Lima kebiasaan ini akan membuat hidup Anda lebih mudah dan menyenangkan.
1. Hitung-hitung budget
Jujur kita tidak terlalu suka memikirkan soal budget, kan? "Susah" atau "tidak pernah berhasil", itulah alasan yang kita lontarkan. Suka atau tidak, budget alias anggaran adalah alat penting untuk mengontrol keuangan. Anda bisa melihat seberapa banyak uang yang Anda punya, ke mana "perginya", dan seberapa besar yang tersisa.
Saran: Menurut financial planner dan direktur Women's Financial Network, Susan Jackson, agar kata budget terasa lebih positif ganti saja dengan money planning, spending plan atau cash control. Seperti yang ia tulis dalam bukunya Why Saving Is Like Dieting and Budgets Don't Work, kata budget memang mirip dengan kata diet. Nah, cobalah lebih realistis. Jangan lakukan perubahan total. Lakukan bertahap saja. Yang penting adalah disiplin mematuhi anggaran. ltu sebabnya, mungkin Anda perlu selalu membawa notes atau catatan kecil berisi daftar belanjaan dalam tas. Jika ternyata pengeluaran Anda masih melebihi budget, jangan menghukum diri terlalu keras. lngat, perubahan takkan terjadi hanya satu malam.
2. Dari yang kecil
Memang tak bisa disangkal, biaya hidup sekarang mahal. Namun, sebenarnya Anda tetap punya kemampuan untuk menabung. Bayangkan saat ini Anda harus menabung Rp200.000. Mungkin Anda akan beralasan tak ada dana karena harus membayar ini-itu. Namun, ketika seorang teman lama menelepon clan mengajak Anda bertemu di sebuah restoran,tiba-tiba saja Anda memiliki uang Rp200.000 untuk pergi.
Saran: "Lebih baik Anda mulai menabung dengan sedikit uang ketimbang menunggu sampai uang terkumpul banyak tapi malah tak pernah memulainya (karena uang tidak kumpul-kumpul)," saran Susan. Hanya 10% dari penghasilan saja kok minimal yang harus Anda tabung. Jika masih sulit juga, coba saja cara lama yaitu menggunakan celengan (tapi jangan celengan bergembok dan berkunci, ya :p). Anda bisa menyelipkan Rp100.000 setiap gajian ke dalam celengan atau memasukkan koin Rp500 setiap hari hasil kembalian bus atau belanja di supermarket. Jangan lupa untuk selalu menaikkan uang tabungan, jika gaji Anda naik atau cicilan KTA lunas.
3. Lupakan kartu kredit
Membayar tagihan lebih dari pembayaran minimum sebaiknya menjadi langkah awal untuk meninggalkan ketergantungan Anda pada kartu kredit. Anda pasti tahu pembayaran minimum tak akan menghapus utang di kartu kredit Anda yang terus berbunga di atas bunga. Nah, di sinilah Anda akan menyadari perlunya Anda membuat budget. Anda bisa melihat besar dana yang tersisa dan mungkin bisa menggunakannya untuk membayar utang. lni bisa mempercepat pelunasan utang tersebut.
Saran: Alternatif lain adalah memanfaatkan program transfer balance dari kartu kredit lain yang menawarkan bunga 0% untuk jangka waktu 6 bulan, misalnya. Namun, menurut Brouwer dari Outlook Financial Solutions, kunci utama terbebas dari utang adalah mengubah kebiasaan penggunaan kartu kredit. Anda bisa mulai dengan meninggalkan kartu kredit di rumah atau tak menunda pembayaran tagihan. Mau sedikit ekstrim? Mintalah pengurangan limit kartu kredit, misalnya hanya dua kali lipat dari gaji Anda. Dengan cara ini, Anda akan menggunakan kartu kredit hanya untuk kebutuhan mendesak saja dan bukan untuk kebutuhan konsumtif.
4. Belajar investasi
Nah, setelah urusan utang beres, kini Anda akan punya uang lebih untuk memulai investasi. Sebenarnya sih,dengan hanya Rp 100.000, Anda sudah bisa berinvestasi. Mungkin yang menjadi pertanyaan berikutnya jenis investasi apa yang cocok untuk Anda?
Saran: Anda bisa menilai diri Anda lewat kuis yang termuat di buku-buku investasi atau meminta bantuan jasa financial planner, tipe investor yang manakah Anda? Konservatif, moderat atau agresif? Memang Anda akan dikenakan biaya saat berkonsultasi. Namun, jika mempertimbangkan situasinya, Anda tetap mendapat keuntungan kok, yaitu saran dari profesional.
5. Jangan lupa proteksi
Ok, di tahap ini Anda pasti sudah berhasil memiliki sejumlah dana di tabungan dan investasi. Namun, semua itu tak ada artinya jika tiba-tiba Anda divonis menderita penyakit berat. Uang tabungan dan investasi bisa habis untuk biaya pengobatan.
Saran: Penyakit yang kian banyak akibat gaya hidup kurang sehat, membuat kita mau tak mau harus memiliki asuransi kesehatan. Terutama buat Anda yang biaya kesehatannya ditanggung sebagian atau tidak ditanggung sama sekali oleh perusahaan. So, dengan menyisihkan uang sedikit untuk proteksi, Anda bisa mengambil manfaatnya di kemudian hari.
Masa depan dimulai hari iniMungkin Anda pikir, terlalu dini untuk memikirkan soal pensiun. Survei Newpoll pada tahun 2004 menemukan 56% pekerja terpaksa menunda rencana pensiun karena tak mempersiapkan dana hari tua. Nah, tak ada salahnya Anda mulai berpikir soal rencana keuangan hari depan. Mungkin saja Anda berniat pensiun dini dan tak ingin gaya hidup berkurang. Itulah pentingnya menyusun strategi keuangan sejak sekarang.
Sumber : kcm

Cara Bijak Atur Uang Ala Raja Salomo

Mungkin investor terbaik yang pernah dikenal dunia adalah Raja Salomo. Ratu Sheba menyebutkan bahwa apapun yang disentuhnya mendatangkan kemakmuran. Kelihatannya masuk akal, seAndainya Anda dapat mengumpulkan nasihat investasi Salomo maka persentase keuntungan Anda pun dapat bertambah. Beruntung, Salomo banyak berbicara tentang filosofi keuangan-nya sebagaimana hal lain dalam hidupnya.
Tuhan mengatakan pada Salomo bahwa ia akan memberkatinya dengan kekayaan, kehormatan dan kebijaksanaan. Selama berabad-abad ia dicatat sebagai orang yang paling bijaksana yang pernah hidup. (Anda dapat membaca mengenai Salomo dalam kitab Pengkhotbah dan Amsal.)

Prinsip Investasi #1: DIVERSIFIKASI

Salomo menulis, berikanlah bagianmu pada tujuh bahkan delapan, karena kamu tidak tahu kemalangan apa yang akan terjadi di atas bumi (Pengkhotbah 11:2).

Bagi kekayaan Anda (investasi uang) dalam tujuh bagian dan jangan menaruh resiko hanya pada satu tempat. Diversifikasi (pengelompokan/pembagian) perlu dilakukan tanpa memAndang umur, pendapatan, kerangka waktu, atau kepribadian seseorang. Jika tabungan Anda bertambah, pembagiannya pun harus bertambah pula. Diversifikasi tidak menjamin kesuksesan namun dapat mengurangi resiko. Tanamkan uang Anda dalam berbagai bentuk investasi: obligasi, saham asing atau domestik, real estate. Perusahaan pengelola dana ('Mutual Fund') menawarkan beragam diversifikasi hanya dalam satu jenis pengelolaan dana. Selain itu investasikan dalam beberapa jenis pengelolaan dana: baik kecil, menengah dan besar, pada pasar modal, pendapatan meningkat atau pendapatan tetap dll.

Prinsip Investasi #2: ETIKA BERINVESTASI

Nasihat Salomo, Kesimpulan dari segala yang didengar adalah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya, karena ini adalah kewajiban setiap orang (Pengkhotbah 12:13).

Ini merupakan nasihat yang baik untuk semua orang, terlebih orang Kristen. Tanyakan pada diri Anda, apakah hal yang akan kukerjakan menyenangkan Tuhan? Jika tidak, jauhilah - seberapapun besar keuntungan yang akan diperoleh.

Ada banyak investasi yang memberikan keuntungan tinggi dengan resiko kecil ataupun tanpa resiko. Masalahnya adalah investasi tersebut memanfaatkan kelemahan pihak lain. Orang-orang Kristen harus mempertimbangkan lebih dalam jika akan berinvestasi di perusahaan pengelola dana yang tidak memiliki etika sosial. Sulit untuk mewujudkan hal tersebut, terutama bila diterapkan dalam perusahaan pengelola dana karena investasinya berupa persentase kepemilikan. Sebuah laporan berkala bernama Social Investment Forum mencatat perusahaan-perusahaan pengelola dana yang memperjuangkan nilai-nilai Kristen-Judeo dalam kegiatannya. Anda dapat juga mencari dalam terbitan Sound Mind Investing. Barangkali cara yang lebih efektif untuk menyatakan ketidak-setujuan Anda adalah dengan memboikot produk-produknya.

Prinsip Investasi #3: PENASIHAT YANG BAIK

Hal ini perlu guna perencanaan yang baik. Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak (Amsal 15:22). Dapatkan rekomendasi yang baik melalui penasihat investasi dan perencana keuangan. (Seringkali orang Kristen tidak memberikan penilaian yang jujur tentang kemampuan seseorang, dan tidak mau memberitakan laporan yang jelek. Inilah ketidak-jujuran) Gunakan lebih dari satu penasihat setiap saat, masukkan juga pasangan Anda. Katakan Anda menghendaki kejujuran mereka sebagaimana mereka pun mengharapkannya dari Anda.
Sumber : Christian Answer/VM

Liburan di BALI




Selasa, 11 November 2008

PENATUA YANG MENJADI BERKAT BAGI KELUARGA KAMI


Kelurga kami sangat banyak belajar tentang mereka,,,bagaimana mereka mementoring kami lewat kaset,kotbah,majalah,warta gereja,blog,maupun lewat lainnya...kalian mau bertumbuh bersama dan ingin dipakai Tuhan luar biasa .Terima kasih buat kalian,,kalian adalah Ayah dan Ibu Rohani kami sekeluarga...