“Elia’s Stories”
Yesaya 25:1-5;Yeremia 29:11
Karena lelahnya seorang petani duduk di bawah pohon kenari sambil
mengebaskan topinya untuk menghilangkan rasa panas karena
seharian bekerja
di bawah terik matahari.Secara bergantian ia memandang tanaman labunya
dan pohon kenarinya yang sedang berbuah lebat. Petani itu mulai
berpikir, "Allah kurang perhitungan dan tidak adil? Buah labu itu besar,
tetapi Ia justru menaruhnya pada tanaman merambat yang berbatang kecil
sehingga dengan susah payah batang itu menahan buahnya. Sebaliknya kenari
ini mempunyai pohon dan cabang yang besar tetapi buahnya kecil saja.
Seandainya saya yang menciptakannya saya
akan berbuat sebaliknya agar lebih
sesuai.
Sementara petani itu menyandarkan tubuhnya pada pohon kenari
tiba-tiba
sebuah buah kenari jatuh di atas kepalanya. Ia memungut kenari itu.
Akhirnya ia berdiri dan berkata Allah memang luar biasa dan bijaksana.
Ia adil dan pengasih. Seandainya buah kenari ini sebesar labu saya tidak
tahu apa yang akan terjadi dengan kepala saya.
Seringkali kita juga berlaku seperti petani di atas. Kita mengatakan
Allah tidak adil karena sudah membuat kita seperti sekarang ini. Dan
dengan keadaan seperti sekarang memang tidak
ada sesuatupun yang bisa
kita lakukan. Tetapi perhatikanlah sebagaimana Allah menciptakan berbagai
macam tumbuhan dengan berbagai bentuk dan manfaatnya, demikianlah Allah
menciptakan kita dengan beragam kemampuan dan karunia. Allah
menciptakan kita masing-masing secara khusus agar kita dapat berbuah bagi yang
lain.
Banyak orang menyangka ia sudah berbuat banyak tetapi jika ia tidak
menjadi berkat bagi orang lain sebenarnya ia bukan berbuah tetapi
bengkak. Bengkak artinya ia berbuah bagi dirinya sendiri alias menumpuk
berkat bagi dirinya sendiri.
Dan juga jangan pernah anda berkata bahwa Allah tidak adil karena
anda tidak sekaya orang lain atau tidak secantik, semampu dan sepintar
mereka. Bagi Allah yang lebih penting bukan secara jasmaniah tetapi apakah
hidup kita dapat berbuah banyak atau tidak. Ingatlah bagi Allah hanya
ada 2 macam orang: yang berbuah dan yang tidak berbuah. Jangan
menjadikan kondisi atau kekurangan suatu alasan bagi kita untuk tidak berbuah
bagi Allah, orang lain dan diri kita sendiri. Sekalipun
Yesus berlatar
belakang sebagai seorang tukang kayu, keadaan ini tidak menghalangiNya
untuk menggenapi kehendak Allah di dalam kehidupanNya dan Ia sudah
membuktikan bahwa Ia berguna bagi Kerajaan Allah. Dengan menjadi berkat bagi
orang lain berarti kita telah memenuhi maksud Allah ketika Ia membentuk
kita.
DOA:
Bapa yang penuh kasih aku tidak akan pernah berkata bahwa aku tidak
berguna dan bahwa Engkau tidak adil karena Engkau telah menciptakan aku
untuk suatu maksud yang indah dan mulia. Terima kasih Bapa atas semua
yang Engkau karuniakan kepadaku , aku mau memakai semuanya untuk
memuliakan namaMu. Dalam nama Yesus Yang Adil aku berdoa. Amin.
Renungan: Jari-Jariku Dalam Doa
JARI JEMPOL
Jari ini adalah yang paling dekat dengan Anda, ketika Anda sedang
melipat tangan dan berdoa. Jadi, mulailah berdoa bagi orang-orang yang
sangat akrab dan dekat dengan Anda. Sebutkan nama-nama mereka yang Anda
kenal dengan baik. Bagi CS. Lewis, mendoakan orang-orang yang kita kasihi
adalah "a sweet duty."
JARI TELUNJUK
Jari berikutnya adalah si telunjuk. Doakan bagi mereka yang mengajar.
Ini termasuk hamba-hamba Tuhan, guru, dokter, dan para pendidik
lainnya. Mereka butuh dukungan dan hikmat, agar dapat menunjukkan arah yang
tepat bagi mereka yang membutuhkan jasa mereka. Doakan mereka selalu.
JARI TENGAH
Ini jari yang paling tinggi, berarti kita harus ingat pada para
pemimpin bangsa. Doakan presiden hingga para pejabat dibawahnya. Doakan para
pemimpin organisasi sosial maupun
bisnis. Mereka sering mempengaruhi
bangsa kita dan membimbing opini publik. Mereka sangat butuh bantuan
dariNya.
JARI
MANIS
Jari keempat adalah jari yang paling lemah. Nah, guru piano pun
biasanya cukup kebingungan ketika berhadapan dengan si jari yang lemah ini.
Oleh sebab itu, mari kita doakan bagi saudara-saudara kita yang lemah,
kena musibah, dan lain-lain. Kita doakan bagi mereka yang dianggap
sebagai sampah masyarakat. Mereka sangat membutuhkan doa-doa Anda, baik
siang maupun malam. Tapi, bukan cuma doa, lho !
JARI KELINGKING
Jari terakhir ini adalah yang paling kecil diantara jari - jari
manusia. Inilah jari yang menggambarkan sikap kita yang seharusnya rendah
hati saat berhubungan
dengan Tuhan dan sesama. Jadi, jangan lupakan
berdoa bagi diri sendiri, agar memiliki buah roh dan meneladani kehidupan
Kristus Yesus, Tuhan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar