Minggu, 21 Desember 2008

Cerita – Rencana Allah


  “Elia’s Stories”  
  
Yesaya 25:1-5;Yeremia 29:11
   
  Karena lelahnya seorang petani duduk di bawah pohon kenari sambil 
mengebaskan topinya untuk menghilangkan rasa panas karena
seharian bekerja
di bawah terik matahari.Secara bergantian ia memandang tanaman labunya 
dan pohon kenarinya yang sedang berbuah lebat. Petani itu mulai 
berpikir, "Allah kurang perhitungan dan tidak adil? Buah labu itu besar, 
tetapi Ia justru menaruhnya pada tanaman merambat yang berbatang kecil 
sehingga dengan susah payah batang itu menahan buahnya. Sebaliknya kenari 
ini mempunyai pohon dan cabang yang besar tetapi buahnya kecil saja. 
Seandainya saya yang menciptakannya saya
akan berbuat sebaliknya agar lebih
sesuai. 
   
  Sementara petani itu menyandarkan tubuhnya pada pohon kenari 
tiba-tiba
sebuah buah kenari jatuh di atas kepalanya. Ia memungut kenari itu.
Akhirnya ia berdiri dan berkata Allah memang luar biasa dan bijaksana. 
Ia adil dan pengasih. Seandainya buah kenari ini sebesar labu saya tidak 
tahu apa yang akan terjadi dengan kepala saya.
   
  Seringkali kita juga berlaku seperti petani di atas. Kita mengatakan 
Allah tidak adil karena sudah membuat kita seperti sekarang ini. Dan 
dengan keadaan seperti sekarang memang tidak
ada sesuatupun yang bisa
kita lakukan. Tetapi perhatikanlah sebagaimana Allah menciptakan berbagai 
macam tumbuhan dengan berbagai bentuk dan manfaatnya, demikianlah Allah 
menciptakan kita dengan beragam kemampuan dan karunia. Allah 
menciptakan kita masing-masing secara khusus agar kita dapat berbuah bagi yang 
lain.
   
  Banyak orang menyangka ia sudah berbuat banyak tetapi jika ia tidak 
menjadi berkat bagi orang lain sebenarnya ia bukan berbuah tetapi 
bengkak. Bengkak artinya ia berbuah bagi dirinya sendiri alias menumpuk 
berkat bagi dirinya sendiri.
 
  Dan juga jangan pernah anda berkata bahwa Allah tidak adil karena 
anda tidak sekaya orang lain atau tidak secantik, semampu dan sepintar 
mereka. Bagi Allah yang lebih penting bukan secara jasmaniah tetapi apakah 
hidup kita dapat berbuah banyak atau tidak. Ingatlah bagi Allah hanya 
ada 2 macam orang: yang berbuah dan yang tidak berbuah. Jangan 
menjadikan kondisi atau kekurangan suatu alasan bagi kita untuk tidak berbuah 
bagi Allah, orang lain dan diri kita sendiri. Sekalipun
Yesus berlatar
belakang sebagai  seorang tukang kayu, keadaan ini tidak menghalangiNya 
untuk menggenapi kehendak Allah di dalam kehidupanNya dan Ia sudah 
membuktikan bahwa Ia berguna bagi Kerajaan Allah. Dengan menjadi berkat bagi 
orang lain berarti kita telah memenuhi maksud Allah ketika Ia membentuk 
kita.
  
   
  DOA:
Bapa yang penuh kasih aku tidak akan pernah berkata bahwa aku tidak 
berguna dan bahwa Engkau tidak adil karena Engkau telah menciptakan aku 
untuk suatu maksud yang indah dan mulia. Terima kasih Bapa atas semua 
yang Engkau karuniakan kepadaku , aku mau memakai semuanya untuk 
memuliakan namaMu. Dalam nama Yesus Yang Adil aku berdoa. Amin.
   
Renungan: Jari-Jariku Dalam Doa
  
  JARI JEMPOL
  Jari ini adalah yang paling dekat dengan Anda, ketika Anda sedang 
melipat tangan dan berdoa. Jadi, mulailah berdoa bagi orang-orang yang 
sangat akrab dan dekat dengan Anda. Sebutkan nama-nama mereka yang Anda 
kenal dengan baik. Bagi CS. Lewis, mendoakan orang-orang yang kita kasihi 
adalah "a sweet duty."
   
  JARI TELUNJUK
  Jari berikutnya adalah si telunjuk. Doakan bagi mereka yang mengajar. 
Ini  termasuk hamba-hamba Tuhan, guru, dokter, dan para pendidik 
lainnya. Mereka butuh dukungan dan hikmat, agar dapat menunjukkan arah yang 
tepat bagi mereka yang membutuhkan jasa mereka. Doakan mereka selalu.
   
  JARI TENGAH
  Ini jari yang paling tinggi, berarti kita harus ingat pada para 
pemimpin bangsa. Doakan presiden hingga para pejabat dibawahnya. Doakan para 
pemimpin organisasi sosial maupun
bisnis. Mereka sering mempengaruhi
bangsa kita dan membimbing opini publik. Mereka sangat butuh bantuan 
dariNya.
   
  JARI
MANIS
Jari keempat adalah jari yang paling lemah. Nah, guru piano pun 
biasanya cukup kebingungan ketika berhadapan dengan si jari yang lemah ini. 
Oleh sebab itu, mari kita doakan bagi saudara-saudara kita yang lemah, 
kena musibah, dan lain-lain. Kita doakan bagi mereka yang dianggap 
sebagai sampah masyarakat. Mereka sangat membutuhkan doa-doa Anda, baik 
siang maupun malam. Tapi, bukan cuma doa, lho ! 
   
  JARI KELINGKING 
Jari terakhir ini adalah yang paling kecil diantara jari - jari 
manusia. Inilah jari yang menggambarkan  sikap kita yang seharusnya rendah 
hati saat berhubungan
dengan Tuhan dan sesama. Jadi, jangan lupakan
berdoa bagi diri sendiri, agar memiliki buah roh dan meneladani kehidupan 
Kristus Yesus, Tuhan kita.

Tidak ada komentar: